PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA DIABETES MELITUS by Dr Diana Arwati, M.Kes, Sp.PK

PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA DIABETES MELITUS by Dr Diana Arwati, M.Kes, Sp.PK

Jumat, 5 Oktober 2023 Dia Medika

                                                              

Diabetes Melitus adalah suatu penyakit kronik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa didalam darah. Terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua duanya. Diabetes Melitus ditandai dengan rasa haus yang berlebihan(polidipsi), sering berkemih(poliuria), rasa lapar yang berlebihan(polipagi), penurunan BB yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Selain itu bisa keluhan lain misal lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi, keputihan pada wanita. Komplikasi lain yang spesifik DM bisa aterosklerosis, nefropati, neuropati, dan retinopati.

Diagnosis DM adalah sebagai berikut :

  • Gejala klasik DM+ Glukosa Sewaktu ≥200 mg/dL(11.1 mmol/L) atau
  • Gejala klasik DM + Glukosa Puasa ≥ 126 mg/dL(7.0 mmol/L) atau
  • Kadar glukosa 2 jam pada Test Toleransi Glukosa Oral ≥ 200 mg/dL

Pemeriksaan pada Diabetes Melitus

  1. Pemeriksaan untuk Diagnosa DM :
    • Pemeriksaan glukosa darah puasa

    • Pemeriksaan glukosa darah 2 jam setelah makan

    • Pemeriksaan Test Toleransi Glukosa Oral

  2. Pemeriksaan untuk pemantauan pengelolaan DM :

    • Pemeriksaan Glukosa Darah

    • Pemeriksaan Glukosa 2 jam PP

    • Pemeriksaan HbA1C

    • Pemeriksaan reduksi urin

  3.  Pemeriksaan untuk Memantau Komplikasi DM seperti Nefropati, arterosklerosis :
    • Pemeriksaan Mikroalbuminuria

    • Pemeriksaan Ureum

    • Pemeriksaan Kreatinin

    • Pemriksaan Profil Lipid: Kolesterol total, LDL, HDL, Trigliserida

  4. Pemeriksaan untuk Komplikasi Lainnya sperti infeksi yang mungkin timbul pada DM

    • Pemeriksaan Darah

    • Pemriksaan Urin rutin

    • Pemeriksaan Kultur

 

Pengelolaan DM sangat penting untuk menghilangkan keluhan/gejala DM dan mencegah penyulit, baik makroangiopati, mikroangiopati maupun neuropati, dengan tujuan akhir menurunkan morbiditas dan mortilitas DM.